RAYSOART
Kesenian Jembrana
Ketika
berbicara seni yang ada di Jembrana, sudah pasti yang paling terkenal adalah kesenian Jegog (gambelan bambu khas Jembrana) dan Mekepung (pacuan kerbau ) yang sudah menjadi aikon kabupaten
Jembrana. Ada kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Jembrana ketika melihat
kebesaran seni jegog Jembrana yang gaungnya terdengar hingga kemancanegara.
Sehingga mampu mengangkat nama Jembrana
yang hanya dengan berbekal lokal genius yang dimiliki oleh para leluhur
terdahulu masyarakat Jembrana, merupakan daya tarik yang sangat luar biasa bagi
dunia. Lantas bagaimana dengan seni yang lain yang ada di Jembrana, seperti
seni patung atau seni lukis….? Mengapa seni
patung dan lukis sangat jarang ditemui di
Jembrana …?
Prasejarah seni patung Jembrana
Sebelum ditemukannya tulisan dimanapun itu berada berarti wilayah
tersebut masih dalam posisi prasejarah , begitu juga dengan belum ditemukannya
tulisan-tulisan yang mengarah pada penjelasan tentang seni rupa patung bahwa di
Jembrana juga mengalami prasejarah dalam hal seni rupa patung, meski pada
kenyataannya banyak patung yang terpajang ditaman-taman kota ataupun di
jalan-jalan sebagai fungsi mengatur lalu-lintas atau pun memperindah taman kota,
namun belum ada tulisan atau penulis yang mencatat kapan seni rupa patung di
Jembrana dimulai ? dan siapa yang memulai ? Dengan belum adanya tulisan yang
mencatat perjalanan sejarah seni rupa patung di Jembrana, situasi inilah yang
disebut dengan prasejarah seni rupa patung di Jembrana.
Menginjak
masa sejarah seni rupa patung Jembrana
Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi
minimnya perkembangan seni rupa di Jembrana
belum bisa diprediksi secara spesifik khususnya seni rupa patung. Jika
seni jegog dan mekepung di Jembrana merupakan sebuah warisan budaya
turun-temurun dari leluhur terdahulu, maka
saat inilah seni rupa patung menancapkan ketajaman pahat seninya untuk mencatat
sejarah kemunculan seni rupa patung di Jembrana yang akan menjadi warisan seni
turun-menurun bagi generasi berikutnya. Penulis yakin Jembrana kedepan akan
berkembang menjadi daerah yang memiliki potensi yang besar dalam berkreatifitas dan berkesenian. Sehingga bisa
memberi makna dan menjadi warna bagi kehidupan sosial dan budaya di Jembrana
sehingga dunia pun akan tahu keindahan budaya Jembrana yang sejati.
Masa
depan seni Jembrana
Seiring dengan berkembangnya pembangunan yang
ada di Jembrana perlahan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan seni
rupa patung, dimana kebutuhan akan seni patung pun terus meningkat, sehingga
memberikan ruang kreatifitas bagi generasi
muda Jembrana yang memiliki kecintaan terhadap seni rupa patung. Disisi lain
juga mampu menciptakan peluang kerja bagi setiap orang yang memiliki minat di
bidang seni rupa patung sehingga memberikan dampak positif untuk generasi muda
Jembrana yang cinta akan seni patung, merangsang generasi muda untuk mau
mengembangkan berkreatifitas berkesenian dengan harapan terwujudnya dunia seni
rupa patung di Jembrana. sehingga masyarakat pun menyadari akan pentingnya seni
dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih untuk umat Hindu, karena seni patung
sangat erat kaitanya dengan tempat suci umat beragama Hindu di Bali.
Fenomena seni
patung Jembrana
Dengan kemunculan salah satu pematung otodidak
asli asal Jembrana sangatlah berpengaruh
bagi masa depan seni rupa patung di
Jembrana, atas pengabdian dan perjuangan yang panjang beliau mampu menciptakan
iklim seni melalui komunitas seni yang dibentuknya. Atas sumbangsih dan pengabdian beliaulah seni patung di
Jembrana bisa muncul dan bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya dan
masyarakat Jembrana pada khususnya.
Berkat beliaulah berhasil terbentuk sebuah komunitas seni ’’SARI KENCANA’’ yang
bergerak di bidang kerajinan patung beton di Jembrana, yang kini terletak di
Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, dan ini merupakan sebuah fenomena
baru didunia seni rupa bagi Jembrana, karena membangun dan mengembangkan sebuah
komunitas seni patung sangatlah tidak mudah didaerah yang tidak memiliki akses
pariwisata
Tokoh seni patung Jembrana
Kemunculan sebuah komunitas pematung di Jembrana lahir dengan perjuangan yang
panjang dari perjalanan hidup seorang tokoh pematung yang memiliki bakat dan
kecerdasan alami beliau adalah I Gusti Kade Sarken alm, beliau lahir tahun 1949-2008 di Jembrana. Karya-karya patung
beliau pada saat beliau masih hidup sangatlah erat dengan nuansa tradisional
seperti tokoh-tokoh pewayangan dalam cerita Mahabrata dan Ramayana dengan
mempertajam pengkarakteran tokoh-tokohnya dan mampu menghasilkan visualisasi
gaya yang sangat khas dengan budaya Jembrana, yang bukan merupakan pengaruh
perkembangan seni yang ada didaerah lain di Bali seperti Gianyar dan Ubud,
atupun dari pengaruh seni rupa yang ada diluar Bali
No comments:
Post a Comment