Search This Blog

Sunday, 4 August 2013

Raih Penghargaan Presiden

 Raysoart

 

Raih Penghargaan Presiden

 

      Kerja keras seniman patung Sarwadi membuahkan hasil membanggakan, pada tahun 2012 ia dianugerahi penghargaan Kreasi Prima Mutu 2012 pemerintah RI yang diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara. Kesuksesan Industri Kecil Menengah (IKM) Sari Kecana yang bergerak dalam bidang pembuatan patung, di Jalan Denpasar Gilimanuk, Banjar Tengah, Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, tidak lepas dari peran seniman patung I Gusti Kade Ari Sarwadi. Nama IKM mulai melejit dan dikenal di pasaran lokal Bali hingga luar Bali setelah pria kelahiran 22 Juni 1977 ini meneruskan usaha warisan almarhum ayahnya, I Gusti Kade Sarken (pendiri IKM), di tahun 2000 lalu.





Nama Sari Kecana yang didirikan pada tahun 1998 merupakan kepanjangan dari nama pendiri almarhum Sarken. Sewaktu terbentuk dan dipegang Sarken, pembuatan patung di tempat ini belum dipasarkan secara luas. Hanya dilakukan pembuatan sesuai pesanan dari lokalan Bumi Makepung. Namun semenjak dikendalikan oleh Sarwadi  dibantu adik kandungnya, I Guti Komang Rai Sartika (33) lulusan ISI Denpasar, produksi patung terus diperbanyak.


 Karena banyaknya koleksi patung di sanggarnya menarik minat masyarakat. Kebetulan tempat memajang karya seni tersebut berada di pinggir jalan utama Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Beberapa pengusaha toko yang menjual patung dari lokal dan luar kabupaten juga banyak yang membeli karya seni tersebut. Diantaranya toko-toko patung  di Klungkung, Kapal, Buleleng,  Gianyar dan lainnya menjadi langganan tetap seniman patung asal Bumi Makepung tersebut.


Untuk pasar lokal Bali, yang paling diminati adalah patung yang biasa digunakan di tempat persembahyangan, seperti tokoh pewayangan jenis Dewatanawasanga. “Patung untuk penghias rumah dan taman juga sering diburu pembeli. Setelah terus kami produksi dan buat kreasi, semakin banyak yang nyari. Begitu juga pesanan dari luar daerah seperti Lombok, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, terus mengalir,” tuturnya saat Bali Tribune mengunjungi sanggar seninya beberapa waktu lalu.

 Namun kepercayaan pangsa pasar tersebut tidak mudah didapatkan. Sebab sejak awal dia memiliki komitmen dalam berkarya, yakni kepuasan konsumen. Motif dan detail dari patung yang dihasilkan selalu lebih disempurnakan. Karenanya, hasil kreasi patung yang dibuat selalu menjadi idola para pelanggan tetapnya yang tergugah dari kreasi baru.



Meskipun karya-karya seninya telah merambah pasar luar Bali, ternyata Sarwadi masih menemui beberapa kendala yakni dari 25 tenaga kerja yang dimilikinya, belum seluruhnya mahir, sehingga menjadi masalah ketika kebanjiran order. Namun, dengan keyakinan dan kesabaran dia terus mengajarkan dan membina karyawannya agar mahir menguasai teknik pembuatan patung.
Selain membuat patung untuk dipasarkan, Sarwadi bersama adiknya juga membuat patung untuk dipamerkan. Khusus untuk karya seni yang khusus dipamerkan, biasanya Sarwadi dan adiknya yang mengerjakan.

Raih Penghargaan Presiden
Kerja keras Sarwadi bersama adiknya ternyata membuahkan hasil, pada tahun 2012 menerima penghargaan dari Presiden RI. Sarwadi dianugrahi penghargaan Kreasi Prima Mutu 2012 yang diserahkan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jumat (7/12). Kreasi Prima Mutu merupakan penghargaan pemerintah kepada perusahaan IKM yang telah mampu meletakkan budaya kerja melalui penerapan Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) yang dilaksankan secara konsisten dan kontinyu dengan memberikan dampak terhadap kemajuan kinerja perusahaan.


Penghargaan Kreasi Prima Mutu mulai dirintis sejak tahun 2009 oleh Dirjen IKM Kementrian Perindustrian. Berarti penghargaan Kreasi Prima Mutu di tahun 2012 merupakan yang ke-4, terdapat 7 IKM se-Indonesia yang meraih penghargaan teresebut. Membanggakan, salah satu dari penghargaan tersebut diraih oleh IKM Sari Kencana, di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jemrbana.
Untuk meraih penghargaan tersebut tidaklah mudah, perlu proses panjang, juga tidak terlapas adanya koordinasi dengan instansi teknis yakni Disperindagkop Jembrana. “Ya, sambil saya belajar untuk perkembangan, dalam perjalanannya juga ikut pelatihan-pelatihan. Ada lima tahunan saya ikuti sampai akhirnya dapat pengargaan ini,” ungkapnya. ded

Wednesday, 31 July 2013

FENOMENA SENI PATUNG JEMBRANA



   RAYSOART 


 
Kesenian Jembrana                                                                                           

Ketika  berbicara seni  yang ada di Jembrana, sudah pasti yang paling terkenal   adalah kesenian Jegog (gambelan bambu khas Jembrana) dan  Mekepung (pacuan kerbau ) yang sudah menjadi aikon kabupaten Jembrana. Ada kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Jembrana ketika melihat kebesaran seni jegog Jembrana yang gaungnya terdengar hingga kemancanegara. Sehingga  mampu mengangkat nama Jembrana yang hanya dengan berbekal lokal genius yang dimiliki oleh para leluhur terdahulu masyarakat Jembrana, merupakan daya tarik yang sangat luar biasa bagi dunia. Lantas bagaimana dengan seni yang lain yang ada di Jembrana, seperti seni patung atau seni lukis….?  Mengapa seni patung dan lukis sangat jarang ditemui di Jembrana …?

Prasejarah seni patung Jembrana

  Sebelum ditemukannya tulisan dimanapun itu berada berarti wilayah tersebut masih dalam posisi prasejarah , begitu juga dengan belum ditemukannya tulisan-tulisan yang mengarah pada penjelasan tentang seni rupa patung bahwa di Jembrana juga mengalami prasejarah dalam hal seni rupa patung, meski pada kenyataannya banyak patung yang terpajang ditaman-taman kota ataupun di jalan-jalan sebagai fungsi mengatur lalu-lintas atau pun memperindah taman kota, namun belum ada tulisan atau penulis yang mencatat kapan seni rupa patung di Jembrana dimulai ? dan siapa yang memulai ? Dengan belum adanya tulisan yang mencatat perjalanan sejarah seni rupa patung di Jembrana, situasi inilah yang disebut dengan prasejarah seni rupa patung di Jembrana.
Menginjak masa sejarah seni rupa patung Jembrana                               
Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi minimnya perkembangan seni rupa di Jembrana  belum bisa diprediksi secara spesifik khususnya seni rupa patung. Jika seni jegog dan mekepung di Jembrana merupakan sebuah warisan budaya
turun-temurun dari leluhur terdahulu, maka saat inilah seni rupa patung menancapkan ketajaman pahat seninya untuk mencatat sejarah kemunculan seni rupa patung di Jembrana yang akan menjadi warisan seni turun-menurun bagi generasi berikutnya. Penulis yakin Jembrana kedepan akan berkembang menjadi daerah yang memiliki potensi yang besar dalam  berkreatifitas dan berkesenian. Sehingga bisa memberi makna dan menjadi warna bagi kehidupan sosial dan budaya di Jembrana sehingga dunia pun akan tahu keindahan budaya Jembrana yang sejati.  
                  

Masa depan seni Jembrana
Seiring dengan berkembangnya pembangunan yang ada di Jembrana perlahan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan seni rupa patung, dimana kebutuhan akan seni patung pun terus meningkat, sehingga memberikan ruang kreatifitas bagi generasi muda Jembrana yang memiliki kecintaan terhadap seni rupa patung. Disisi lain juga mampu menciptakan peluang kerja bagi setiap orang yang memiliki minat di bidang seni rupa patung sehingga memberikan dampak positif untuk generasi muda Jembrana yang cinta akan seni patung, merangsang generasi muda untuk mau mengembangkan berkreatifitas berkesenian dengan harapan terwujudnya dunia seni rupa patung di Jembrana. sehingga masyarakat pun menyadari akan pentingnya seni dalam kehidupan sehari-hari, lebih-lebih untuk umat Hindu, karena seni patung sangat erat kaitanya dengan tempat suci umat beragama Hindu di Bali. 

                     
Fenomena  seni  patung  Jembrana
Dengan kemunculan salah satu pematung otodidak asli asal  Jembrana sangatlah berpengaruh bagi masa depan  seni rupa patung di Jembrana, atas pengabdian dan perjuangan yang panjang beliau mampu menciptakan iklim seni melalui komunitas seni yang dibentuknya. Atas sumbangsih  dan pengabdian beliaulah seni patung di Jembrana bisa muncul dan bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat Jembrana pada khususnya.   Berkat beliaulah berhasil terbentuk sebuah komunitas seni ’’SARI KENCANA’’ yang bergerak di bidang kerajinan patung beton di Jembrana, yang kini terletak di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, dan ini merupakan sebuah fenomena baru didunia seni rupa bagi Jembrana, karena membangun dan mengembangkan sebuah komunitas seni patung sangatlah tidak mudah didaerah yang tidak memiliki akses pariwisata
                                    .
Tokoh seni patung Jembrana
Kemunculan sebuah komunitas pematung  di Jembrana lahir dengan perjuangan yang panjang dari perjalanan hidup seorang tokoh pematung yang memiliki bakat dan kecerdasan alami beliau adalah I Gusti Kade Sarken alm, beliau lahir tahun 1949-2008 di Jembrana. Karya-karya patung beliau pada saat beliau masih hidup sangatlah erat dengan nuansa tradisional seperti tokoh-tokoh pewayangan dalam cerita Mahabrata dan Ramayana dengan mempertajam pengkarakteran tokoh-tokohnya dan mampu menghasilkan visualisasi gaya yang sangat khas dengan budaya Jembrana, yang bukan merupakan pengaruh perkembangan seni yang ada didaerah lain di Bali seperti Gianyar dan Ubud, atupun dari pengaruh seni rupa yang ada diluar Bali

                 
                            

Saturday, 23 March 2013



     Saya ingin masyarakat untuk menikmati karya-karya yang menyenangkan secara visual ini...tapi ada juga kepedulian yang kedua bagi seniman bicarakan, yaitu kegelisahan mereka sebagai seniman pasca-reformasi yang melihat perubahan dalam masyarakat Indonesia setelah reformasi. Ada kegelisahan tentang bagaimana generasi muda di Indonesia bisa merasa apatis dan puas diri dengan situasi Indonesia saat ini.
Tapi kesuksesan karya mereka adalah kemampuan mengangkat isu budaya dan politik secara ringan, dan bahkan lucu dan menyenangkan.


    Kalau kita bicara tentang transisi kebudayaan Indonesia, secara otomatis kita berbicara tentang hubungan Indonesia dengan negara lain atau kebudayaan lain yang selama ribuan tahun terjadi, ada yang datang kemudian berubah, ada yang datang lagi kemudian berubah. Dari cara kebudayaan ini bertemu, berubah, dan bernegosiasi, ada banyak yang bisa di-share untuk orang lain, karena persoalan bertemu dengan yang asing itu persoalan semua orang, bukan hanya persoalan orang Indonesia saja,” 
 Pertemuan, negosiasi, dan perubahan ini, menurut saya sekarang semakin cepat terjadi dan menuntut sebuah budaya baru dalam proses negosiasi dengan yang asing.






 


   Semakin hari saya melihat yang dihadapi atau dijumpai oleh kebudayaan Indonesia saat ini jelaslah semakin kompleks, semakin lebar, ada fasilitas komunikasi yang demikian mudah, jadi pertukaran-pertukaran itu lebih cepat, lebih pragmatis, dan saya pikir perlu satu kebudayaan baru dalam menghadapi yang asing.
        





   

  Politik bukanlah sesuatu yang dipisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia.Kalau Anda hidup di Indonesia, Anda akan mengerti bagaimana tidak mungkinnya memisahkan politik dari kehidupan sehari-hari. Hampir 90% karya seni yang dibuat di sini adalah respon terhadap atau dipengaruhi oleh kondisi sosio-politik keadaan sekitar kami.

Seni Patung Kontemporer


Seni Patung Kontemporer - Kali ini saya akan membahas tentang Seni Patung Kontemporer. Namun Sebelum kita lebih lanjut, kita harus pahami apa sebenarnya itu Seni Kontemporer ??. Seni Kontemporer adalah Salah satu jenis Seni yang sangat berpengaruh pada modernisasi. Kontemporer artinya kekinian, modern.
Untuk artikel kali ini saya akan membahas tentang Seni Patung Kontemporer. Seni patung pada saat kini atau pada zaman modern ini sudah banyak yang membuat dengan bentuk variasi dan menggunakan alat dan bahan yang unik dari biasanya. Memang untuk membuat sebuah seni, kita harus membuat dengan beragam ide-ide yang ada dipikiran kita.
Gambar Seni Patung Kontemporer





 

Itulah sedikit ulasan tentang Seni Patung Kontemporer, dan semoga dapat bermanfaat bagi para sahabat.

Friday, 8 February 2013

Sampel Patung Beton

RAYSOART


         SAMPEL PATUNG BETON DAN FIBERGLAS



Beberapa sampel patung yang masih berukuran kecil sengaja saya upload ke web ini untuk memberikan beberapa gambaran karya-karya kami,dan semua karya kami bukanlah sebuah rekayasa, foto-foto ini adalah apa adanya dan sama sekali bukan rekayasa. Karya patung  kami memang masih jauh dari sempurna, akan tetapi kami selalu berusaha mengembangkan kreativitas dalam mewujudkan baik imajinasi maupun bentuk-bentuk atau figur yang telah ada.
 












Memang karya-karya ini belum sesempurna tokoh-tokoh pematung yang kami kagumi yang telah memiliki nama besar khususnya di Bali, seperti Bapak Winten dengan kayanya patung Dewa Ruci di Simpang Siur, Bapak Sudarwa dengan karyanya patung Kumba Karna di Kebun Raya Bedugul, Bapak Labda dengan karyanya patung I Gusti Ngurah Rai di Tuban.

Dari sekian nama-nama besar di atas perjuangan kami masih harus menempuh jarak waktu yang panjang untuk sejajar dengan karya-karya besar mereka. 
  •  
  •  Berikut perkembangan beberapa karya Raysoart dari tahun ke tahun akan selalu mengalami perubahan - perubahan secara alami baik dari bentuk maupun tehnik yang di pakai kami banyak belajar mengembangkan potensi kami dari studio hingga terjun langsung ke lapangan dan kami sengaja memajang foto kami apa adanya agar lebih murni dan tidak terkesan di rekayasa.

                          

Selain patung beton kami juga meproduksi beberapa sampel patung berbahan fiber atau resin seperti foto di bawah ini.



Berikut adalah beberapa sampel karya beton kami dari yang ukuran satu meter hingga lima meter. Bisa anda bandingkan perbedaan karya dari tahun ke tahun berproses pasti akan mengalami perkembangan ke lebih baik.
 
 









 

        Ini beberapa sampel patung saat kami mengerjakan projek kami di Pontianak Kalimantan Barat. Saat itu saya dimintai bantuan teman kampus semasa kuliah di ISI DEnpasar yang bernama ANTON  untuk membuat patung bertemakan dua orang dayak laki-laki dan perempuan yang akan pergi ke ladang untuk menanam benih dan dibantu oleh teman dari Jakarta alumnus ISI Denpasar beliau bernama KANG AGUNG, AGUS JAWA dan AGUS SUNGKUNG. Patung ini dibuat di rumah teman saya ANTON di kampung Jabeng kabupaten Landak Pontianak. Setelah patung tersebut finish barulah diangkat dan dikirim ke kota Landak untuk di tempatkan di rumah adat dayak yang di sebut RUMAH PANJANG atau RUMAH RADANG sebutan orang dayak. Pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi karena bisa bertemu dengan saudara -saudara kita yang berada jauh diluar pulau Bali yang merupakan tempat tinggal kami, pengalaman yang sangat berharga bagi kami dan merupakan kebanggan bisa membantu saudara - saudara kita yang membutuhkan karya berupa patung untuk kepentingan budaya sebagai identitas sebuah wilayah yang memiliki adat dan budaya yang patut kita lestarikan dengan media patung monumental sekaligus sebagai maskot kota dan tempat pariwisata.