Tekun Mengukir Diatas Bidang Keras
Patung Beton Bali
indosiar.com, Bali -
Mengukir pada media kayu bisa jadi tidak aneh. Tapi bagaimana bila mengukir
dilakukan pada media beton ? Tentu tidaklah mudah. Hal inilah, yang
dikerjakan seorang pengrajin patung ukiran di Bali.
Meski relatif mahal, namun karena indah, patung beton ini diminati banyak
wisatawan di Bali.
I Gusti Komang Rai Sartika warga Mendoyo Dauh Tukad - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jembrana - Bali, yang akrab di panggil Rayso oleh teman-temannya sekampus saat mengenyam pedidikan S1 seni rupa murni di kampus ISI DENPASAR angkatan 2005, sudah memulai usahanya di bidang patung sejak tahun 2000an hingga
kini mengukir
patung merupakan pekerjaannya sehari hari, menyusul banyaknya pesanan patung beton karyanya. Patung beton buatan Rayso berukuran satu hingga delapan meter dan bisa lebih sesuai pesanan. Lokasi studio patung Rayso di Jalan Denpasar - Gilimanuk No 115 Mendoyo Dauh Tukad- Mendoyo-Jembrana-Bali.
Motif yang digunakannya pun beragam
mulai dari tokoh agama, pahlawan hingga tokoh pewayangan yang dikenal memiliki
detail ukiran sangat rumit.
Untuk membuat satu patung beton, Rayso membutuhkan waktu minimal dua
hingga tiga bulan. Tergantung tingkat kesulitan ukiran patung. Butuh
ketrampilan dan kesabaran ekstra mengingat bahan baku yang digunakan yakni beton cor atau dengan rangka bertulang.
Harga satu patung beton ini bervariasi mulai tiga hingga dua puluh lima juta rupiah per
buah. Wuaah.. lumayan mahal ya ! Tapi meski mahal, kelebihan patung beton yang
tahan lama dan tingkat detail ukiran menonjol membuat patung beton Rayso
diserbu pembeli.
Dalam satu bulan minimal empat hingga lima
patung terjual. Peminat patung beton Rayso mulai dari kalangan hotel hingga
wisatawan asing dari berbagai negara yang tertarik menggunakan patung untuk
ekterior rumah mereka. (Masudin/Dv)