RAYSOART
SAMPEL PATUNG BETON DAN FIBERGLAS
Beberapa sampel patung yang masih berukuran kecil sengaja saya upload ke web ini untuk memberikan beberapa gambaran karya-karya kami,dan semua karya kami bukanlah sebuah rekayasa, foto-foto ini adalah apa adanya dan sama sekali bukan rekayasa. Karya patung kami memang masih jauh dari sempurna, akan tetapi kami selalu berusaha mengembangkan kreativitas dalam mewujudkan baik imajinasi maupun bentuk-bentuk atau figur yang telah ada.
Memang karya-karya ini belum sesempurna tokoh-tokoh pematung yang kami kagumi yang telah memiliki nama besar khususnya di Bali, seperti Bapak Winten dengan kayanya patung Dewa Ruci di Simpang Siur, Bapak Sudarwa dengan karyanya patung Kumba Karna di Kebun Raya Bedugul, Bapak Labda dengan karyanya patung I Gusti Ngurah Rai di Tuban.
Dari
sekian nama-nama besar di atas perjuangan kami masih harus menempuh
jarak waktu yang panjang untuk sejajar dengan karya-karya besar mereka.
- Berikut perkembangan beberapa karya Raysoart dari tahun ke tahun akan selalu mengalami perubahan - perubahan secara alami baik dari bentuk maupun tehnik yang di pakai kami banyak belajar mengembangkan potensi kami dari studio hingga terjun langsung ke lapangan dan kami sengaja memajang foto kami apa adanya agar lebih murni dan tidak terkesan di rekayasa.
Selain patung beton kami juga meproduksi beberapa sampel patung berbahan fiber atau resin seperti foto di bawah ini.
Berikut adalah beberapa sampel karya beton kami dari yang ukuran satu meter hingga lima meter. Bisa anda bandingkan perbedaan karya dari tahun ke tahun berproses pasti akan mengalami perkembangan ke lebih baik.
Ini beberapa sampel patung saat kami mengerjakan projek kami di Pontianak Kalimantan Barat. Saat itu saya dimintai bantuan teman kampus semasa kuliah di ISI DEnpasar yang bernama ANTON untuk membuat patung bertemakan dua orang dayak laki-laki dan perempuan yang akan pergi ke ladang untuk menanam benih dan dibantu oleh teman dari Jakarta alumnus ISI Denpasar beliau bernama KANG AGUNG, AGUS JAWA dan AGUS SUNGKUNG. Patung ini dibuat di rumah teman saya ANTON di kampung Jabeng kabupaten Landak Pontianak. Setelah patung tersebut finish barulah diangkat dan dikirim ke kota Landak untuk di tempatkan di rumah adat dayak yang di sebut RUMAH PANJANG atau RUMAH RADANG sebutan orang dayak. Pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi karena bisa bertemu dengan saudara -saudara kita yang berada jauh diluar pulau Bali yang merupakan tempat tinggal kami, pengalaman yang sangat berharga bagi kami dan merupakan kebanggan bisa membantu saudara - saudara kita yang membutuhkan karya berupa patung untuk kepentingan budaya sebagai identitas sebuah wilayah yang memiliki adat dan budaya yang patut kita lestarikan dengan media patung monumental sekaligus sebagai maskot kota dan tempat pariwisata.